Sintesis zeolit dari bauksit dan abu sekam padi pada temperatur 80°C telah berhasil dilakukan. Pengaruh waktu hidrotermal terhadap karakteristik zeolit hasil sintesis dipelajari melalui kajian waktu sintesis 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, dan 15 hari. Karakterisasi penentuan gugus fungsi dengan FTIR, kristalinitas dengan XRD, morfologi dengan SEM, dan luas permukaan dengan SAA dipergunakan untuk menentukan waktu optimum hidrotermal. Analisis FTIR terhadap zeolit sintetik yang diperoleh menunjukkan adanya vibrasi regangan simetri 748,38 cm-1- 664,73 cm-1, asimetri pada 979,84 cm-1 - 974,06 cm-1 yang merupakan ciri khas zeolit pada sampel yang diperoleh mulai hidrotermal 1 hari. Analisis XRD menunjukkan bahwa sintesis yang dilakukan menghasilkan zeolit X dan A pada hidrotermal 1 sampai 8 hari, dan terbentuk zeolit X dan P pada hidrotermal 10 dan 15 hari. Zeolit X hasil sintesis memiliki kristalinitas tertinggi pada waktu hidrotermal 10 hari dan sintesis tanpa hidrotermal menghasilkan fasa amorf. Analisis SEM menunjukkan terbentuknya morfologi khas untuk zeolit X, A, dan P. Analisis SAA menunjukkan pori yang terbentuk merupakan isoterm tipe IV yaitu mesopori dengan terdapatnya histerisis. Waktu hidrotermal berpengaruh terhadap jenis dan karakteristik zeolit yang diperoleh.