Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan pemecahan masalah matematis siswa mana yang lebih tinggi, apakah siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing atau siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project di SMP Negeri 139 Jakarta
Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII-C dan VIII-A di SMP Negeri 139 Jakarta semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dengan menentukan kelas eksperimen I (model pembelajaran Problem Posing) dan kelas eksperimen II (model pembelajaran Missouri Mathematics Project) dari tiga kelas yang dipilih secara acak. Kedua kelas eksperimen homogen, dan memiliki kesamaan rata-rata. Penelitian digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar. Sebelum digunakan, instrumen tersebut telah melalui uji validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empirik. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,417 yang termasuk dalam kategori sedang. Kemudian, dilakukan juga perhitungan taraf kesukaran soal yang menyatakan soal tes nomor 1 sampai dengan 4 tergolong sedang.
Berdasarkan perhitungan data penelitian, kedua kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t dengan varians yang sama. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai thitung = 3,9004 dan ttabel = 1,6675. Nilai thitung lebih dari ttabel sehingga H0 ditolak pada taraf signifikansi Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar menggunakan model Problem Posing lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan model Missouri Mathematics Project.