Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Treffinger dengan pendekatan saintifik pada materi trigonometri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Berdasarkan hasil observasi dan tes awal kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di kelas X MIPA 3 SMA Negeri 48 Jakarta, disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam kategori rendah, sehingga perlu ditingkatkan. Model pembelajaran model Treffinger dengan pendekatan saintifik dapat dijadikan alternatif pelaksanaan pembelajaran matematika dikelas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga siklus. setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Treffinger dengan pedekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Hal tersebut ditunjukkan melalui peningkatan nilai rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa selama tiga siklus. Nilai rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X MIPA 3 di SMA Negeri 48 Jakarta pada siklus I berada dalam kategori cukup baik, yaitu 41,1, pada siklus II dalam kategori baik, yaitu 64, dan pada siklus III berada pada kategori baik pula, yaitu 73. Presentasi jumlah siswa yang mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70, juga mencapai peningkatan. Pada siklus I sebesar 11,1% dari seluruh siswa kelas X MIPA 3 telah mencapai atau melebihi KKM, pada siklus II meningkat menjadi 36,1%, dan pada siklus III meningkat menjadi 77,8%.
Siswa diberikan tes disetiap akhir siklus untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung dari bulan April sampai Mei 2017 dikelas X MIPA 3 SMA Negeri 48 Jakarta tahun pelajaran 2016-2017. Siswa dikelas tersebut berjumlah 36 siswa. Namun, karena keterbatasan dalam melakukan penelitian, hanya dipilih 6 subjek penelitian (SP). Hasil peningkatan dari setiap SP tersebut yaitu, SP1 siklus I memperoleh nilai 72,2, siklus II 76,4, dan siklus III meningkat menjadi 80,6. SP2 siklus I memperoleh nilai 73,7, siklus II 91,3, dan siklus III meningkat menjadi 94,4. SP3 siklus I memperoleh nilai 65,3, siklus II 77,8, dan siklus III meningkat menjadi 91,8. SP4 siklus I memperoleh nilai 47,2, siklus II 62,5, dan siklus III meningkat menjadi 70,8. SP5 siklus I memperoleh nilai 55,2, siklus II 69,4 dan siklus III meningkat menjadi 81,8. SP6 siklus I memperoleh nilai 41,7, siklus II 61,1 dan siklus III meningkat menjadi 70,8.