konsep matematis siswa yang diajar dengan model learning cycle 7E lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep pada pokok bahasan garis dan sudut.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 149 Jakarta di semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Metode penelitian yang dilakukan adalah quasi experiment. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah two stage sampling yang terdiri dari teknik purposive sampling dan cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas yang telah teruji berdistribusi normal, memiliki varians yang sama, dan memiliki kesamaan rata-rata. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen berupa tes uraian sebanyak 8 soal. Sebelum digunakan instrumen diuji validitas isi dan konstruk oleh ahli, serta validitas empiris dengan uji Pearson Product Moment. Pengujian reliabilitas instrumen dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,764 yang artinya reliabilitas instrumen termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan data hasil penelitian, nilai rata-rata dari kelas eksperimen I yang diajar dengan model learning cycle 7E dan kelas eksperimen II yang diajar dengan model pencapaian konsep masing-masing yaitu 64,176 dan 54,972. Dari hasil pengujian normalitas menggunakan uji Liliefors diperoleh bahwa data dari kedua kelas berdistribusi normal. Dari hasil pengujian homogenitas menggunakan uji Fisher diperoleh bahwa data dari kedua kelas memiliki varians yang sama. Uji hipotesis dihitung menggunakan uji-t dimana ..12=..22. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh .............= 2,016 dan ............=1,995, atau dapat dinyatakan .........................., sehingga tolak ..0 atau terima ..1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajar dengan model learning cycle 7E lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep.