Detail Cantuman
Advanced Search![Image of Perbandingan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa yang Belajar Menggunakan Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (Core) Dan Model Reciprocal Teaching di SMP Negeri 27 Jakarta](./lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/koleksi_skripsi.png.png&width=200)
Text
Perbandingan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa yang Belajar Menggunakan Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (Core) Dan Model Reciprocal Teaching di SMP Negeri 27 Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar menggunakan model CORE lebih baik dibandingkan siswa yang belajar menggunakan model reciprocal teaching. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 27 Jakarta pada siswa kelas VIII semester genap tahun ajaran 2016-2017 pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas.
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment (eksperimen semu). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pada penelitian ini dipilih empat kelas yang diajar oleh guru yang sama. Dari empat kelas yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki kesamaan rata-rata dipilih dua kelas secara acak sebagai kelas eksperimen I (model CORE) dan kelas eksperimen II (model reciprocal teaching). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes akhir kemampuan penalaran matematis pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas sebanyak 4 soal uraian. Pengujian validitas menggunakan validitas isi, konstruk, dan empiris. Perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan rumus korelasi Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,748 yang termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan perhitungan hasil data penelitian, kelas eksperimen I dan II masing-masing berdistribusi normal dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kemudian, hasil uji homogenitas menunjukkan kedua kelas tersebut memiliki varians yang sama sehingga uji hipotesis menggunakan statistik uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh, nilai thitung = 2,148 lebih tinggi dari nilai ttabel = 1,668, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar menggunakan model CORE lebih baik dibandingkan siswa yang belajar menggunakan model reciprocal teaching.
Ketersediaan
M1517040 | M15.17 040 | Perpustakaan FMIPA Universitas Negeri Jakarta | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Baca di Tempat |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
M15.17 040
|
Penerbit | Program Studi Pendidikan Matematika; Fakultas MIPA UNJ : Jakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
M15.17
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Lidya Mardalinda
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain