Permasalahan yang sering terjadi pada sistem penjejak matahari adalah peletakan panel surya yang tidak tepat terhadap arah datangnya matahari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja panel surya dengan penggunaan sistem koordinat horison matahari yang dapat mengetahui keberadaan matahari membuat letak panel surya lebih presisi terhadap posisi matahari sehingga daya matahari yang di terima akan optimal.Komponen prototipe yang dibuat terdiri dari arduino uno sebagai mikrokontroller, dua buah motor servo sebagai penggerak panel, serta program PLX-DAQ sebagai monitoring data output dari panel surya yang akan disimpan ke dalam Personal Computer (PC) secara otomatis. Pembacaan daya keluar panel surya didapat dengan menggunakan sensor arus ACS – 712 sebagai pembacaan input arus yang diterima dan sensor tegangan sebagai input tegangan yang diterima. Hasil karakterisasi antara dua sensor tersebut dengan multimeter menunjukan bahwa masing-masing sensor memiliki variasi error yang berbeda yaitu pada sensor tegangan kesalahan relatif yang didapatkan sebesar 3,45% dan sensor arus acs 712 sebesar 2,47%.Prototipe sistem penjejak matahari aktif yang dibuat dengan sistem koordinat horison matahari dapat meningkatkan daya sebesar 83,89% terhadap model sistem penjejak matahari aktif yang lainnya. Akibat perubahan data altitude dan azimuth pun mempengaruhi daya keluaran prototipe sebesar 77,7% .