Motivasi belajar siswa merupakan dorongan yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar diri siswa yang menentukan arah (directions), kegigihan (intensity), dan ketekunan (persistence) dalam aktivitas belajar. Peran guru sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satunya yaitu faktor kepemimpinan (instructional leadership). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan (instructional leadership) terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 90 jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan semester genap tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post-facto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini memiliki 2 kelompok sampel yang berbeda yaitu, jumlah sampel masing-masing kelompok sebanyak 27 siswa kelas XI IPA. Hasil pengujian normalitas dan homogenitas menunjukan data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis menggunkan uji t pada α=0,05. Hasil pengujian hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara siswa yang menilai kepemimpinan guru transformasional dan siswa yang menilai kepemimpinan guru transaksional dengan nilai t hitung sebesar 4,29. Skor motivasi belajar siswa antara siswa yang menilai kepemimpinan guru transformasional lebih tinggi dari pada skor motivasi belajar siswa yang menilai kepemimpinan guru transaksional. Oleh karena itu, berdasarkan dari perbedaan rata-rata yang diperoleh, kepemimpinan transformasional diduga memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap motivasi belajar siswa dibanding kepemimpinan transaksional.