Telah dilakukan proses ekstraksi senyawa antosianin pada daun (pepaya,bayam, jarak) dan buah (mangga, terong belanda, naga) dengan menggunakan metode ekstraksi melalui dua tahapan utama, yaitu proses pemurnian senyawa tunggal dan uji antosianin. Proses pemurnian senyawa tunggal menggunakan eluen larutan yang terdiri dari Chloroform (CHCl3), dan Hydrogen Chloride (HCl) dengan perbandingan 8:2, dilanjutkan dengan proses uji antosianin selama 5 menit. Pada proses uji antosianin digunakan eluen larutan yang terdiri dari Metanol (CH3OH), dan Hydrogen Chloride (HCl) dengan perbandingan 2:1. Pelarut yang digunakan untuk proses ekstraksi divariasikan 2 sistem, yaitu metanol+hcl, dan metanol+asam sitrat. Spektrum absorbansi dikarakterisasi menggunakan UV-Vis Spektrofotometer. Hasil UV-Vis Spektrofotometer menunjukkan bahwa persentase massa hasil ekstrak daun cenderung berbeda, pada pelarut metanol+hcl meningkat, sementara metanol+asam sitrat menurun. Hal itu karena semakin tinggi tingkat keasaman yang ditambahkan pada sistem pelarut dalam proses ekstraksi senyawa antosianin pada daun maka panjang gelombang serapan (absorbansi) maksimum yang dihasilkan akan semakin rendah. Sedangkan, persentase massa hasil ekstrak buah relatif sama, pada pelarut metanol+hcl dan metanol+asam sitrat menurun. Hal ini karena semakin rendah tingkat keasaman yang ditambahkan pada sistem pelarut dalam proses ekstraksi senyawa antosianin pada buah maka panjang gelombang serapan (absorbansi) yang dihasilkan akan semakin tinggi.