Demam tifoid merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia.Sampai saat ini metode diagnostik demam tifoid dengan spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi masih terus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang sensitivitas dan spesifisitas antibodi anti Fim-C Salmonella typhi terhadap protein Fim-C, ekstrak protein bakteri Salmonella typhi dan ekstrak protein bakteri lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) dan Western Imunoblotting. Antigen yang digunakan adalah protein rekombinan Fim-C S.typhi hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian dengan metode ELISA menunjukkan bahwa antibodi anti Fim-C S.typhi sensitive terhadap antigen protein rekombinan Fim-C, dalam mendeteksi antigen paling rendah dengan konsentrasi 12.5 ng. Hasil penelitian dengan metode Western Blot menunjukkan bahwa antibodi anti Fim-C S.typhi spesifik mengenali antigen protein rekombinan Fim-C pada pita protein berukuran ± 31 kDa, ekstrak protein bakteri S.typhi berukuran ± 29 dan ± 60 kDa, ekstrak protein bakteri S.typhimurium berukuran ± 28 dan ± 60 kDa, ekstrak protein bakteri E.coli berukuran ± 34 kDa dan ± 60 kDa serta ekstrak protein bakteri Shigella berukuran ± 60 kDa. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa antibodi anti Fim-C S.typhi dapat berpotensi dikembangkan sebagai dasar pengembangan alat deteksi demam tifoid.