Alergi memiliki tingkat mortalitas rendah namun tingkat morbiditas yang tinggi. Rumput mutiara memiliki banyak manfaat tetapi masih belum ada penelitian apakah memiliki aktifitas anti alergi. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji responsifitas fagositosis dari mencit alergi yang diinduksi ovalbumin dengan pemberian ektrak etanol rumput mutiara. Mencit dikelompokkan menjadi tujuh dengan masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit yaitu, (1) kontrol negatif hanya diberikan aquades, (2) kontrol positif dengan pemberian ovalbumin 25 ìg/20 g BB, serta kelompok perlakuan ekstrak etanol rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) dengan dosis (3) 120, (4) 200, (5) 280, (6) 360, (7) 440 mg/hari/Kg BB. Metode yang digunakan adalah ekperimental dengan desain rancangan acak lengkap. Data berupa aktivitas fagositosis sel makrofag dan jumlah sel radang pada jaringan paru diuji dengan One Way Anova pada derajat kepercayaan 95% dan dilanjutkan pada uji Duncan pada á= 0.05 dengan program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan kelompok dosis 200 mg/kg BB (2.2x103±101.00d) dan dosis 440 mg/kg BB (1.9x103±90.01c) memiliki jumlah sel radang lebih tinggi dari kelompok lainnya (á