Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan komunikasi tertulis matematis dan disposisi matematis peserta didik dengan menggunakan strategi belajar think-talk-write (TTW) kelas X IPS 4 SMAN 50 Jakarta, tahun pelajaran 2017/2018. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian pada penelitian ini sebanyak 6 orang yang terdiri dari 2 orang yang memiliki kemampuan komunikasi tertulis rendah dengan kemampuan disposisi sedang, 2 orang yang memiliki kemampuan komunikasi sedang dengan kemampuan disposisi sedang dan 2 orang yang memiliki kemampuan disposisi tinggi dengan kemampuan disposisi sedang dan tinggi. Teknik pengumpulan data terdiri dari: 1) memberikan tes kemampuan komunikasi tertulis matematis, 2) menyebarkan angket disposisi matematis, 3) melakukan catatan lapangan, 4) melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Berdasarkan hasil akhir siklus III diperoleh semua subjek penelitian mengalami peningkatan kemampuan komunikasi tertulis matemais dan 4 dari 6 subjek penelitian mengalami peningkatan kemampuan disposisi matematis. Berdasarkan keterangan di atas maka diperoleh kesimpulan bahwa strategi belajar TTW dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis matematis dan disposisi matematis pada peserta didik kelas X IPS 4 SMAN 50 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada penelitian ini, perbaikan yang dilakukan pada tahap think adalah menuliskan jawaban pada lembar kerja dengan tujuan agar peserta didik menjadi lebih semangat dalam berpikir untuk menyelesaikan permasalahan. Pada tahap talk, peserta didik tidak hanya menjelaskan penyelesaian tetapi ikut membantu teman kelompok yang mengalami kesulitan. Pada tahap write, pengembangan yang dilakukan adalah peserta didik dapat menuliskan jawaban dengan bahasa sendiri sehingga peserta didik menjadi lebih memahami penyelesaian permasalahan. Berdasarkan pengamatan dan hasil angket peningkatan kemampuan disposisi matematis terlihat bahwa peserta didik mengalami peningkatan rasa percaya diri dalam menjelaskan ide yang diperoleh, mampu untuk menyelesaikan permasalahan dengan berbagai cara serta memiliki kerelaan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Selain itu, ketika pendidik meminta peserta didik untuk memeriksa kembali hasil pekerjaan, terlihat bahwa peserta didik mengecek hasil kerja sekaligus memeriksa jika ada kesalahan penyelesaian permasalahan.