Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan PBL-Flash dan PBL-Power Point pada materi kesetimbangan ion-ion dalam larutan garam. (2) Pengaruh interaksi antara pembelajaran PBL berbasis ICT dan motivasi belajar terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. (3) Perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan PBL-Flash dengan PBL-Power Point untuk kelompok siswa bermotivasi tinggi. (4) Perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran PBL-Flash dan PBL-Power Point untuk kelompok siswa bermotivasi rendah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Desain Faktorial 2x2 dua jalur. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Bekasi Tahun Ajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dengan soal uraian untuk keterampilan berpikir kritis dan angket untuk motivasi belajar. Persyaratan uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors, persyaratan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Bartlett. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan PBL-Flash lebih tinggi dari PBL-Power Point; 2) Terdapat pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi terhadap keterampilan berpikir kritis; 3) Keterampilan berpikir kritis siswa dengan PBL-Flash lebih tinggi dari PBL-Power Point untuk kelompok siswa bermotivasi tinggi; 4) Keterampilan berpikir kritis siswa dengan PBL-Power Point lebih tinggi dari PBL-Flash untuk kelompok siswa bermotivasi rendah.