SNF-2020: Merdeka Belajar di Masa Pandemi

Program studi fisika dan pendidikan fisika Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk pertama kalinya mengadakan Seminar Nasional Fisika (SNF) ke-9 pada tanggal 20 Juni 2020 secara daring online dengan menggunakan aplikasi Zoom. Hal ini dilakukan mengingat penyebaran virus Covid-19 masih berlangsung di Jakarta dan sekitarnya. SNF sendiri telah menjadi wadah temu ilmiah berkala tahunan yang merupakan hasil kerjasama dengan Physical Society of Indonesia (PSI) cabang Jakarta and Banten. Salah satu tujuan penting diadakannya SNF ini adalah memperluas jaringan komunitas dan kolaborasi antar peserta dalam bidang fisika dan aplikasinya. Pada tahun ini, jumlah peserta seminar adalah 253 peserta dari berbagai universitas.

SNF pada tahun ini mengangkat tema “Penguatan Merdeka Belajar Melalui Inovasi Fisika dan Pendidikan Fisika” dan dibuka oleh Wakil Rektor 1 UNJ Prof. Suyono, M.Si secara online. Seminar lalu dilanjutkan dengan menampilkan beberapa sambutan, yaitu dari ketua SNF-2020 Dr. Hadi Nasbey, M.Si, Dekan FMIPA UNJ Dr. Adisyahputra, dan Ketua PSI cabang Jakarta dan Banten Dr. Ariadne L. Juwono, M.Eng. Untuk mempercair suasana, panitia SNF pun menayangkan beberapa selingan ringan, baik berupa tari-tarian atau pun lagu yang dibawakan oleh mahasiswa/i fisika UNJ.

Sesi panel pertama dibawakan oleh Prof. Andrivo Rusydi dari departemen fisika, National University of Singapore, yang dimoderatori oleh Dr.rer.nat.  Bambang Heru Iswanto dari Fisika UNJ. Dalam paparannya, Prof. Andrivo bercerita bagaimana beliau membangun laboratorium dari nol, menjalin kolaborasi dengan peneliti lain, dan mendapatkan ide brilian dari penelitian yang sedang dikerjakan. Bidang yang menarik beliau saat ini adalah mengenai derajat kebebasan spin, muatan, dan kisi, sistem elektron terkorelasi kuat, dan disain sistem permukaan material kompleks.

Prof. Andrivo merupakan salah satu ilmuwan terbaik yang dimiliki oleh Indonesia atas hasil-hasil karyanya. Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat ini tercatat pernah menjadi profesor tamu pada Center for Free Electron Laser dan Institute for Applied Physics of University of Hamburg, Jerman, lalu pada Departemen Fisika Universitas Illinois, Urbana, Illinois, Amerika Serikat, dan pada Universitas British Columbia, Kanada.

Dalam mencari inspirasi untuk penelitian yang dikerjakan, Prof. Andrivo mengutip beberapa ayat Al qur’an, yang salah satunya adalah surat Al Imran 14. Di ayat itu disebutkan bahwa emas dan perak merupakan perhiasan yang disukai oleh manusia. Berdasarkan hal itu, beliau mengambil emas sebagai bahan kajiannya. Hasilnya adalah beberapa makalah internasional bersama kolaboratornya mengenai aplikasi nmaterial yang tersusun atas emas. Emas sendiri merupakan logam konduktor yang baik, namun bersifat non-magnetik sehingga ada kemungkinan dapat digunakan sebagai isolator topologi yang sangat berguna untuk devais spintronik.

Sesi panel kedua dibawakan oleh Prof. Sutopo yang dimoderatori oleh Dr. Anggara Budi Susila dari Fisika UNJ. Prof. Sutopo merupakan guru besar pertama yang diangkat oleh Universitas Negeri Malang (UM) dalam bidang pendidikan fisika. Pada seminar kali ini beliau menyampaikan gagasannya mengenai konsep merdeka belajar fisika yang dapat diterapkan di kelas.

Gagasan yang disampaikan oleh Prof. Sutopo yaitu bahwa untuk menguasai fisika diperlukan pemahaman yang memadai tentang konsep dasar dari setiap rumus matematika yang disajikan. Hal ini biasanya kurang dilakukan oleh siswa sehingga siswa kesulitan ketika menghadapi persoalan fisika yang sama namun berbeda kasus. Oleh sebab itu, merdeka belajar yang diterapkan adalah dengan memberikan pemahaman konsep fisika kepada siswa melalui media atau sarana yang ada.

Sesi panel ketiga diberikan oleh Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi yang merupakan Deputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada bidang teknologi informasi, energi, dan material. Sesi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Agus Setyo Budi, dari Fisika UNJ sekaligus ketua LLDIKTI 3 Wilayah Jakarta. Lulusan dari Waseda , Jepang, ini merupakan satu-satunya wanita yang menerima penghargaan Habibie award dalam bidang rekayasa teknologi.

Pada sesi ini beliau Memaparkan materi tentang inovasi berbasis riset, mekanisme riset dasar, produksi dan komersialisasi. Prof. Eniya memberikan gagasan bagaimana membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik dan tempat melakukan charging. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi polusi udara yang terus meningkat seiring meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Salah satu isu menarik adalah produksi mobil nasional (mobnas) yang produktivitasnya cenderung turun. Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai alur produksi E-KTP saat awal produksi sampai didistribusikan kepada masyarakat umum.

Sesi panel terakhir diberikan oleh Mr. Takehiko Matsumura sebagai direktur sekaligus CEO Nanofuel Co., LTD, Jepang. Sesi ini masih dimoderatori oleh Prof. Dr. Agus Setyo Budi. Mr. Takehiko merupakan lulusan Faculty of Agriculture, Iwate University, Jepang

Pada sesi ini, Mr. Takehiko memaparkan aplikasi nanoteknologi sebagai bahan bakar (Nanofuel). Konsep nanofuel ini adalah menentukan material yang cocok sebagai pembawa energi potensial dan melepaskan kalor saat terjadinya oksidasi. Salah satu material yang digunakan adalah aditif logam yang dapat menghasilkan energi yang besar dengan efisiensi maksimum. Saat ini, teknologi tersebut sedang topik hangat di Jepang mengingat efisiensi maksimum yang dapat dihasilkan.

Acara sesi panel selesai sekitar jam 12.00 dan akan dilanjutkan dengan sesi parallel setiap peserta yang dimulai pukul 13.00. Sesi ini membagi 16 sesi parallel yang dimoderatori oleh seorang dosen fisika yang dibantu oleh seorang mahasiswa sebagai operator. Pada sesi ini, tiap peserta mempresentasikan hasil penelitiannya secara online melalui media Zoom dalam waktu 5 menit. Lalu, sesi tanya jawab dilakukan selama 2 menit. Selain itu, moderator juga memberikan nilai dan mengumumkan presenter terbaik pada tiap-tiap ruang. Sesi parallel ini berakhir sekitar pukul 15.00.

Adapun makalah yang dipresentasikan akan dipublikasikan pada salah satu publikasi berikut

  • AIP Conference Proceedings (terindek scopus)
  • Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika (SINTA 2)
  • Spektra Spektra UNJ (Sinta 3)
  • Prosiding Nasional SNF (terindek Google Scholar)

Di samping itu, ini adalah tahun kedua artikel SNF akan dipublikasikan pada prosiding internasional bereputasi (terindek scopus) oleh American Institute of Physics (AIP)

Dokumentasi dapat dilihat pada website https://snf2020.snf-unj.ac.id/

dan materi virtual yang disampaikan oleh pembicara inti SNF UNJ 2020 pada channel youtube https://www.youtube.com/watch?v=Ub16BohHBgI.

 

 

 

 

Written by