Dua Dosen Kimia Dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap UNJ

UNJ kembali mengadakan pengukuhan guru besar tetap yang ke-6 pada Kamis, 7 Oktober 2021 waktu setempat. Pengukuhan dilaksanakan di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika. Terdapat tiga dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar tetap UNJ. Adapun dua dari tiga dosen tersebut merupakan dosen dari rumpun ilmu kimia, yakni Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si di bidang ilmu manajemen pembelajaran kimia dan Prof. Dr. Muktiningsih, M.Si di bidang biokimia. 

Dalam pengukuhan tersebut Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Integrasi Framework Pedagogi pada Mobile Learning dalam Manajemen Pembelajaran: Alternatif Meningkatkan Literasi Sains”. Hasil PISA Indonesia yang jauh di bawah rata-rata negara lainnya yang turut serta dalam PISA menjadi topik utama dalam judul tersebut.  

Capaian literasi sains merupakan salah satu faktor yang diujikan dalam PISA. “Capaian literasi sains di Indonesia masih rendah. Dapat kita lihat negara-negara yang memiliki capaian literasi sains tinggi merupakan negara-negara yang memiliki daya kreatif dan inovasi tinggi. Oleh sebab itu literasi sains sangat berpengaruh pada perkembangan inovasi” ujarnya. Selain itu, tata kelola dalam pembelajaran, guru yang belum memahami konsep literasi sains, kemandirian siswa, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai turut serta memengaruhi proses tercapainya literasi sains dalam kegiatan belajar.  

Berdasarkan penelitian-penelitian mengenai pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran yang dilaksanakannya, terlihat satu hal yang sangat cepat meluas adalah teknologi. Seperti penelitian yang dilakukan di daerah 3T, ditemukan sebagian besar siswa sudah menggunakan teknologi berupa handphone. Namun, tenaga pendidik sangat terbatas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di daerah tersebut khususnya tenaga pendidik kimia. Oleh karena itu, teknologi digital seperti mobile learning sangat membantu siswa belajar di dalam keterbatasan tenaga pendidik yang tidak setiap hari dapat mengajar. Mobile learning yang dirancang memiliki karakteristik yang disesuaikan dengan capaian literasi sains. Apabila mobile learning tersebut terintegrasi dalam tata kelola manajmen yang baik akan menjadi alternatif dalam meningkatkan literasi sains di Indonesia.  

Selanjutnya adalah Prof. Dr. Muktiningsih, M.Si yang memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul “Potensi Kit Pendeteksi Bakteri Penyebab Keracunan Pangan dalam Memperkuat Kemandirian Bangsa”. Hal yang melatarbelakangi orasi tersebut adalah masalah keamanan pangan terutama keracunan makanan yang sangat luas penyebarannya dan meningkat setiap tahunnya. Makanan olahan maupun makanan mentah sangat rentan terkontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode deteksi yang akurat, sensitifitas, spesifitas, cepat, mudah, dan efisien.  

Sebagai bentuk memperkuat kemandirian bangsa pada bidang keamanan pangan, tim Salmonella UNJ di bawah bimbingan Prof. Dr. Muktiningsih, M.Si berhasil mengembangkan 8 (delapan) kit pendeteksi bakteri penyebab keracunan pangan berbasis asam nukleat dalam bentuk Master Diagnostik yang dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri foodborne pathogen baik dari biakan murni maupun pangan menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).  

Bakteri yang sering ditemukan sebagai penyebab sakit, dan kematian diantaranya adalah bakteri Salmonella enterica spesies, Shigella spesies, Campylobacter, Staphylococcus aureus, Vibrio species, Clostridium perfringens, Listeria monocytogenes, Toxoplasma gandii dan Escherichia coli. Kasus keracunan makanan lebih sering terjadi di negara berkembang karena tingkat sanitasi, kebersihan, fasilitas, dan pengetahuan yang kurang. 

Metode deteksi yang dikembangkan oleh tim Salmonella UNJ berbasis Nucleic acid-based methods (genomik), yaitu metode deteksi yang memanfaatkan proses hibridisasi template dengan primer atau untai pendek nukleotida sebagai pasangannya menggunakan Teknik Real time Polymerase Chain Reaction (Real-Time PCR). Berdasarkan metode tersebut, berhasil dikembangkan produk berupa Prototype Kit Deteksi bakteri S. typhi yang telah terdaftar dalam inkubator Bisnis LPPM UNJ serta memiliki publikasi dan paten. “Diharapkan dengan publikasi dan paten ini dapat berkontribusi dalam pencapaian Rencana Strategi Universitas Negeri Jakarta dan penguatan bidang Sains, dan teknologi terutama pada bidang Bioteknologi. Sedangkan secara keilmuan hasil ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan model deteksi bakteri pathogen penyebab keracunan pangan yang bersifat sensitif, spesifik, cepat dan akurat, memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas hidup, penanganan kasus forensik, serta implementasi hasil temuan baik untuk Lembaga Mitra maupun masyarakat luas.” ujarnya.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.