Praktik Mengajar Di Luar Negeri: Cerita Zalfa (Pendidikan Matematika 2019) Mengasah Kemampuan Mengajar di Sekolah Indonesia Singapura

Praktik mengajar sangat penting untuk membekali mahasiswa pendidikan sarjana agar dapat menjadi fasilitator yang mahir dan berdampak dalam perjalanan belajar siswa. Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh LP3M. Pada tahun 2023, LP3M menyelenggarakan PKM Internasional untuk mahasiswa S1 untuk meningkatkan keterampilan mereka di SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri), sekolah yang didedikasikan untuk anak-anak Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Tahun ini, LP3M membuka PKM Internasional di SIS (Sekolah Indonesia Singapura), SIJ (Sekolah Indonesia Jeddah), dan SIR (Sekolah Indonesia Riyadh). Tiga mahasiswa UNJ, yaitu Amanda Weliyanti (Pendidikan Biologi), Zalfa Nurafirst Ardita Sari (Pendidikan Matematika), dan Madani Borneo Kania (Pendidikan Kimia), terpilih untuk mengimplementasikan kemampuan mengajar mereka di SIS. Mereka sangat bersemangat untuk memulai perjalanan mereka.

Sesampainya di Singapura, mereka disambut oleh kepala sekolah SIS dan beberapa guru. Mereka pergi ke kondominium masing-masing di Bedok dan beristirahat. Keesokan harinya, mereka mengunjungi SIS untuk pertama kalinya dan memperkenalkan diri kepada semua siswa SIS. Mereka menerima jadwal mereka selama sisa bulan itu dan sangat bersemangat untuk mulai mengajar siswa SIS.

Yang unik dari para siswa SIS adalah tingkat kepercayaan diri mereka yang tinggi. Mereka tidak takut berbicara di depan semua siswa di aula, dan mereka sering mengajukan pertanyaan di kelas. Mengajar di sana sangat menyenangkan.

Selain mengajar, mereka juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan non-akademik. Mereka ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti pramuka di East Coast Park dan Pasir Ris, menjadi pembawa acara pada acara ulang tahun SIS yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Singapura, serta berpartisipasi dalam acara kelulusan SIS.

Mereka juga sering mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk berbagai kegiatan yang menyenangkan. Mereka menghadiri lokakarya tentang memerangi pelecehan seksual, menonton film dokumenter, dan berdiskusi dengan mahasiswa S1 lainnya dari NTU, NUS, dan bahkan UT. Atase Pendidikan kami, Bapak Satrya Wibawa, sangat baik hati dan mengajak mereka ke Museum Peradaban Asean untuk menyaksikan tarian tradisional Bali dan atraksi lainnya. Mereka juga berkesempatan untuk menonton mahasiswa Indonesia dari NUS yang menampilkan ‘Gaya’ (singkatan dari Gelar Budaya) dan diperkenalkan dengan restoran-restoran halal dan terjangkau di dekat NTU.

Secara keseluruhan, ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Mereka memperluas perspektif mereka di luar negeri, belajar banyak dari pemerintah dan sistem pendidikan Singapura, dan mendapatkan ide tentang inisiatif apa yang harus mereka lakukan untuk meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »