• dekanfmipa@unj.ac.id
  • (021) 4894909
Follow Us:

PKR Fermentasi Tradisional Jalin Kolaborasi dengan Universitas Mataram

Mataram, Kompas — Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Fermentasi Tradisional Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan FMIPA Universitas Negeri Jakarta,  menggelar rangkaian kunjungan dan diskusi di Universitas Mataram pada 16–17 September 2025. Kegiatan yang disambut oleh Program Studi Teknologi Pangan dan Agroindustri (FATEPA) Universitas Mataram ini menjadi langkah strategis memperkuat kolaborasi riset fermentasi tradisional di Indonesia. Diskusi dihadiri oleh Dekan FATEPA Universitas Mataram Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP dan para jajarannya. Diskusi dilakukan untuk memperkuat kolabrasi di bidang ferementasi terutama di komoditi kakao (Theobroma cocoa), Kopi, dan produk komoditi pangan lainnya. Kegiatan ini dilakukan pada hari kedua, yang sebelumnya dilakukan kunjungan ke industri terasi.

Hari pertama, rombongan PKR meninjau industri terasi di Desa Telong Elong, Lombok Timur. Kunjungan tersebut menyoroti praktik fermentasi tradisional dan peluang peningkatan mutu serta standar keamanan pangan. Aktivitas ini sejalan dengan SDG 12 (Responsible Consumption and Production), yakni dorongan menuju praktik produksi pangan yang lebih berkelanjutan.

Keesokan harinya, kegiatan resmi dibuka di FATEPA Universitas Mataram. Dalam forum ini, peneliti PKR memaparkan riset dan inovasi terkait teknologi fermentasi, mikroorganisme, hingga pangan fungsional berbasis kearifan lokal. Diskusi hangat terjalin untuk merancang agenda riset bersama, yang diharapkan mampu mendukung SDG 2 (Zero Hunger) dan SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) melalui pengembangan pangan bergizi dan inovasi industri berbasis sains.

Rangkaian ditutup dengan kunjungan ke industri bee bread di Lombok Barat. Produk fermentasi lebah ini memberi inspirasi baru pengembangan pangan fungsional yang menyehatkan, selaras dengan SDG 3 (Good Health and Well-Being). Kolaborasi PKR Fermentasi Tradisional, BRIN, UNJ, dan Universitas Mataram menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, lembaga riset, dan industri. Dengan riset fermentasi tradisional yang diarahkan pada keberlanjutan, kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, dan pencapaian Agenda SDGs 2030