IMG-20150322-WA0020

Pada tanggal 24–25 Pebruari 2015 lalu, Jurusan Kimia, FMIPA UNJ berkesempatan untuk menjadi tuan rumah kunjungan kerja sama dari Faculty of Science and Arts, JUST yang diwakili oleh Prof. Dr. Mohammad El-khateeb, ketua Department of Applied Chemical Sciences. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas nota kerja sama antara kedua belah pihak dalam bidang penelitian dan pendidikan.

 

Agenda yang telah dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Pebruari 2015 adalah kuliah umum bagi mahasiswa Jurusan Kimia, FMIPA UNJ. Dalam kuliah umum hari pertama ini dibahas mengenai atmosfer penelitian di Department of Applied Chemical Sciences, JUST. Pada pemaparan yang di sampaikan oleh Prof. El-khateeb, dijelaskan mengenai sistem kredit yang dilaksanakan di Department of Applied Chemical Sciences, JUST. Pada kegiatan laboratoriumnya, mahasiswa diarahkan untuk memiliki kompetensi baik di bidang sains maupun ilmu terapannya, dalam hal ini aplikasi kimia di industri. Misalnya, terlihat dalam peta kurikulum yang disampaikan mengenai adanya aktivitas berbeda di laboratorium kimia organik dan industri kimia organik. Perbedaan kedua aktivitas tersebut terletak pada tujuan yang ingin dicapai. Pada laboratorium kimia organik, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan dasar di laboratorium kimia organik seperti metode sintesisi organik dan pemisahan/pemurnian senyawa organik dan membuktikan konsep yang telah dipelajari pada sesi kulliah. Sedangkan kegiatan di laboratorium industri kimia organik, percobaan yang dilakukan meliputi sintesis ataupun preparasi produk industri kimia organik seperti pembuatan polimer (nilon, poliester, dan polistiren), pembuatan bahan pembersih (sabun, sampo, pasta gigi, dan deterjen),  serta cairan desinfektan dan antiseptik. Pada kegiatan tersebut mahasiswa diarahkan untuk merancang suatu konsep aplikasi kimia organik di industri.

 

Selain memperkenalkan struktur kurikulumnya, pada kegiatan kunjungan hari pertama ini diperkenalkan pula lingkungan penelitian di Department of Applied Chemical Sciences, JUST. Pada jenjang penelitian, mahasiswa diproyeksikan untuk dapat melakukan penellitian secara mandiri. Laboratorium di Department of Applied Chemical Sciences, JUST dilengkapi dengan instrumen 400 MHz NMR (Nuclear Magnetic Resonance), TGA (Thermogravimetric Analysis), HPLC (High Performance Liquid Chromatography), GC (Gas Chromatography), dan FTIR (Fourrier Transform Infra Red Spectrometer). Namun demikian, keterbatasan instrumen yang ada membuka kerjasama penelitian dengan universitas/institusi penelitian di sekitar JUST. DI samping itu, untuk mendukung kegiatan penelitiannya, JUST menyediakan akses terbuka pada jurnal–jurnal internasional terkemuka, termasuk pengindeks SciFinder.

 

Pada hari berikutnya, dilaksanakan pertemuan untuk membahas mekanisme kerjasama Faculty of Science and Arts, JUST dengan Jurusan Kimia, UNJ. Pada pertemuan tersebut dipaparkan mengenai program kerja sama riset dan pendidikan bagi mahasiswa pascasarjana. Menurut Prof. El-khateeb, JUST tidak menyediakan beasiswa program sarjana bagi mahasiswa internasional. Namun demikian kesempatan tersebut terbuka bagi mahasiswa master. Mengenai program Doktor, JUST tidak membuka program tersebut mengingat dukungan JUST kepada mahasiswa untuk melakukan riset dan studi di negara maju sangat tinggi.

 

Beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa internasional jenjang master meliputi biaya pendidikan, biaya penelitian, dan biaya hidup. Aplikasi keikutsertaan dalam program tersebut dibuka sepanjang tahun namun dibagi menjadi dua periode seleksi, yaitu Januari dan Juli. Peminat program tersebut dapat mengirimkan proposal singkat yang meliputi biografi dan rencana penelitian kepada Jordan Minister of Higher Education untuk diproses. Jika proposal tersebut disetujui, aplikan akan diminta untuk menyerahkan proposal penelitian yang lebih rinci dan detil. Selain itu, terdapat pula kesempatan sandwich bagi mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program master dengan besaran beasiswa yang sama.

 

Acara hari kedua diakhiri dengan pemaparan hasil penelitian kelompok riset Prof. El-khateeb di hadapan mahasiswa dan staff dosen Jurusan Kimia UNJ. Presentasi tersebut berkaitan dengan sintesis senyawa organobesi dengan ligan selenium. Materi kuliah tersebut sangat berkaitan terutama bagi mahasiswa yang sedang mengikuti matakuliah anorganik mengenai senyawa kompleks ataupun kuliah kimia organologam. Senyawa yang telah berhasil disintesis memiliki stabilitas yang baik saat berada dalam lingkungan reaksi substitusi. “Dengan ligan berupa suatu β-diester, reaksi substitusi hanya terjadi pada salah satu karbonil, tidak terdapat produk disubstitusi dan pelepasan ligan dari kompleksnya seperti yang terjadi pada serangan nukleofil terhadap suatu ester dalam kuliah kimia organik” jawab Prof. El-khateeb saat menjawab pertanyaan mahasiswa. –HN–

[easingslider id=”186″]

Similar Posts