10 Guru Kimia dari Indonesia beserta Presiden Bangkok Bank (ke-4 dari kanan), Prof. Supawan Tantayanon (ke-4 dari kiri), Prof. Prof. Supa Hannongbua (ke-5 dari kanan), dan direksi dari Bangkok Bank
10 Guru Kimia dari Indonesia beserta Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich  (ke-4 dari kanan), Prof. Supawan Tantayanon (ke-4 dari kiri), Prof. Prof. Supa Hannongbua (ke-5 dari kanan), dan direksi dari Bangkok Bank

Bangkok – Rabu—Jumat (6–8/2). Sebagai kegiatan lanjutan dari Small Scale Chemistry Workshop yang diadakan bulan Juli 2018 lalu di Universitas Negeri Jakarta, 10 guru dari Indonesia terpilih diundang untuk mendapatkan pelatihan langsung Small Scale Chemistry di Thailand selama 3 hari yang disponsori oleh Bangkok Bank dan DOW Chemical Company. Peserta yang hadir terdiri dari guru-guru terpilih dari Thailand, Myanmar, Cambodia, dan Indonesia.

Berikut 10 nama guru yang terpilih dari Indonesia yang mengikuti pelatihan Small Scale Chemistry di Bangkok, Thailand:

  1. Muhamad Imaduddin: Institut Agama Islam Negeri Kudus
  2. Nurul Cholis: SMA N 1 Bungursari
  3. Tuti Alawiyah: SMAN 1 Dramaga, Kab. Bogor
  4. Fiud Khodriah: SMAN 10 Bekasi
  5. Sri Supatmi: SMA Santo Yakobus
  6. Muhammad Ridwan: MAN 9 Jakarta
  7. Rury Nabia: SMAN 1 Cileungsi
  8. Laurensia: MAN 3 Jakarta
  9. Dyah Budi Utami: SMAN 4 Tambun Selatan
  10. Ipo Darliyanti: SMAN 1 Ciomas

Ella Fitriani, M.Pd., selaku dosen Program Studi Pendidikan Kimia UNJ, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut sebagai penerjemah juga sekaligus sebagai pemimpin tim dari Indonesia.

02_SSC

Pada hari pertama, peserta diberikan pelatihan di Asia Hotel, Bangkok. Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Prof. Supa Hannongbua selaku ketua Chemical Society of Thailand. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan DOW Chemistry Academy oleh Prof. Supawan Tantayanon selaku Director of DOW Chemistry Classroom. Selanjutnya, kegiatan diisi dengan Pelatihan Small Scale Chemistry dan diskusi kelompok, mempelajari dan meningkatkan kemampuan kegiatan mendemonstrasikan dari beberapa percobaan yang terpilih, lalu hasil diskusi dipresentasikan.

Sesi kedua diisi dengan kegiatan serupa dengan tema “Designing the experiments based on egg  shell” dengan diskusi masing-masing kelompok. Lalu memperkenalkan alat media pembelajaran berupa perlengkapan model molekular kimia.

10_SSC

Tidak hanya itu, 10 guru terpilih tersebut berkesempatan mengikuti Pure and Applied Chemistry International Conference (PACCON) 2019 pada hari kedua. Pada hari yang sama, peserta mengikuti IUPAC 100 Women’s Global Breakfast. Lalu peserta berkesempatan mengikuti Small Scale Chemistry Workshop 2019 oleh Prof. Jorge Ibanez dari Universidad Iberoamericano, Mexico dan Prof. Supawan Tantayanon dari Chulalongkorn University.

11_SSC

Pada hari ketiga, peserta berkesempatan untuk melakukan observasi kepada siswa Chulalongkorn Demonstration School.

Setelah itu peserta melakukan kunjungan ke gedung Bangkok Bank dan bertemu dengan presiden dari Bangkok Bank. Di Bangkok Bank, peserta disambut oleh manager dari Bangkok Bank lalu ada presentasi Project Small Scale Chemistry oleh Prof. Supawan. Prof. Supawan menjelaskan bahwa project ini dibiayai oleh Bangkok Bank hingga 2021, sehingga dua tahun kedepan setiap peserta dari masing-masing negara akan hadir kembali ke Bangkok, Thailand, untuk mengikuti pelatihan ini.

Penulis berkesempatan menghubungi peserta, yaitu Dyah Budi Utami, guru kimia dari SMAN 4 Tambun, Jawa Barat. Beliau mengungkapkan rasa antusiasnya. “Alhamdulillah, kegiatan Small Scale Chemistry sangat bermanfaat untuk saya sebagai guru kimia,” ujarnya. Pada kegiatan praktikum, beliau menyampaikan bahwa pembelajaran kimia berbasis praktikum bisa menjadi sangat mudah untuk dilakukan.

15_SSC

Hal senada disampaikan oleh Laurensia, S. Pd. “Kita bertemu dengan guru-guru dari Thailand, Myanmar dan, Cambodiaa.” Guru kimia yang mengajar di MAN 3 Jakarta ini mengatakan, “(Mereka) guru-guru yang sangat bagus sekali membuat eksperimen. Percobaan yang sederhana, tetapi bagus untuk bisa membuat siswa merasa lebih dekat dengan kimia, lebih mengerti dengan konsep-konsep kimia. Hebat!”

Sayangnya, muncul kekhawatiran pada Ibu Dyah. “Namun saya khawatir praktik dengan bahan-bahan kimia (karena) dapat membahayakan siswa dan lingkungan,” ujarnya.

Beliau mengaku sering mengajar kimia secara teori saja dikarenakan keterbatasan ketersediaan alat dan bahan. Namun, beliau sebenarnya memahami bahwa esensi ilmu kimia akan lebih mudah dipahami oleh siswa bila dengan praktik.

Di akhir kesempatanmya, Ibu Dyah menutup, “Small Scale Chemistry memberikan solusi bagaimana kegiatan praktik dapat dilakukan secara sederhana.” [Robby Haryanto]

Similar Posts